245 Siswa SDN Sinar Luas Belajar di Gedung Tua yang Tidak Tersentuh Pembangunan

Kamis 23-11-2023,19:33 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Budi Setiawan

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - SD Negeri Sinar Luas, Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) merupakan salah satu satuan pendidikan di kecamatan tersebut yang memiliki jumlah siswa cukup besar, tahun pelajaran (TP) 2023-2024 ini saja 245 orang. 

Namun dibalik nama besar sekolah tersebut, ternyata kondisi fasilitas pendidikan seperti tiga unit gedung dan mebelair cukup memprihatinkan. 

Dan untuk menyulap segala kerusakan yang terjadi agar tetap tampak bagus sehingga siswa merasa nyaman belajar. 

Pihak sekolah melakukan berbagai cara diantaranya dengan melukis dinding yang telah rusak agar terkesan eksotis, bahkan menambal kursi dan meja dengan wallpaper dan stiker.

BACA JUGA:Warga Pekon Marang Nantikan Tindak Lanjut Pemekaran Wilayah

Kepala Sekolah (Kepsek) Surneti, S.Pd., mengatakan tiga unit gedung, Ruang Kelas Belajar (RKB) yang sudah rusak tersebut merupakan bangunan tua, dan dengan kondisi usia tua itu maka kerusakan yang ditimbulkan seperti atap yang masih seng, plafon dinding dan lantai.

Lanjut Surneti yang akrab disapa Bu Encun mengatakan karena keterbatasan RKB dengan jumlh siswa yang besar. 

Meski gedung yang tersedia ini sudah mengalami kerusakan tetap tetap digunakan dalam KBM yang setiap Rombongan Belajar (Rombel) A, B dan C.

Pihaknya juga menyebutkan kerusakan juga terjadi pada bangunan Perpustakaan meski baru dibangun beberapa tahun ini. Karena lokasi tanah yang gembur. 

BACA JUGA:Satu Unit Rumah Warga di Muara Tembulih Nyaris Ludes Terbakar

Oleh karena kondisi yang terjadi, Surneti berharap kepada Pemkab Lambar tertuju Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Lambar dapat mengupayakan pembangunan fasilitas pendidikan di SD tersebut. 

Sama dengan keadaan yang terjadi sekarang ini bukan saja berdampak pada akan kurangnya minat masyarakat menyekolahkan siswa karena faktor bangunan namun juga cukup membahayakan dengan kekhawatiran sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan maklum gedung yang digunakan merupakan bangunan tua yang telah lapuk. 

"Sebetulnya kondisi yang terjadi di sekolah ini telah beberapa kali kami usulkan bahkan pernah dilakukan peninjauan oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) bahkan oleh Bupati, namun dari perhatian tersebut hingga saat ini belum ada realisasinya. Karena itu kami berharap ketahuan anggaran 2024 mendatang sekolah ini juga mendapatkan perhatian sebagaimana sekolah lainnya," tadas dia.*

Kategori :