MEDIALAMPUNG.CO.ID - Teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) Perkembangan pesat membuat pemerintah Amerika Serikat gelisah.
Para petinggi perusahaan teknologi dunia dikumpulkan agar Teknologi AI tidak justru menjadi liar dan menghancurkan masa depan manusia.
Pembahasan tentang AI diselenggarakan oleh pemimpin Senat Amerika Serikat Chuck Schumer. Para "dewa teknologi" yang turun ke Washington D.C.
Berdiskusi dengan dihadiri sebanyak 60 senator AS dan perwakilan dari organisasi buruh, perusahaan media, dan aktivis hak asasi manusia.
BACA JUGA:Kode Redeem FF 16 September 2023, Klaim 235 Diamonds Free Fire
Dalam kesempatan tersebut Schumer menyampaikan, pertemuan soal AI di ibu kota Amerika Serikat tersebut merupakan yang pertama dan digelar secara tertutup.
Dalam pertemuan berikutnya, Schumer berencana membukanya untuk publik.
Pihaknya menekankan pentingnya regulasi soal AI menjelang pemilu AS yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang, terutama terkait penggunaan deep fakes yaitu konten audio, video, atau gambar yang diciptakan oleh AI yang sangat menyerupai konten aslinya.
Sebelumnya pada Maret lalu, Musk dan sekelompok ahli kecerdasan buatan meminta pengembangan AI yang lebih canggih dari GPT-4 buatan OpenAI disetop selama 6 bulan.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alat Teknologi yang Pertama Kali Digunakan Manusia
GPT-4 adalah teknologi yang mendasari Chat GPT, robot chat yang bisa menciptakan seperti artikel, puisi, dan tulisan lain.
Dengan adanya ciptaan buatan tersebut membuat Pemerintah di seluruh dunia khawatir teknologi AI digunakan untuk menciptakan teks, gambar, audio, dan video rekayasa yang tidak bisa dideteksi
Pada Selasa, Adobe, IBM, Nvidia, dan beberapa perusahaan lain telah menandatangani komitmen memberikan watermark di semua konten ciptaan AI di hadapan Presiden AS Joe Biden.
Berikut adalah daftar "dewa teknologi" yang ikut dalam pembahasan saat pertemuan soal AI.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alat Teknologi yang Pertama Kali Digunakan Manusia