Dedi ingat betul saat sepatu itu sempat ditambal oleh Zadani sebelum mengikuti seleksi. Dedi tak bisa membendung air matanya melihat tekad anaknya itu.
"Saya lihat dia tambal, saya sambil menangis. Jam tiga subuh menambal ini. Bahkan setengah 4 baru pergi. Saya meminta maaf kepada anak saya, tapi anak saya menjawab seperti itu," jelasnya.
Namun usaha tak menghianati hasil. Anaknya itu kini sudah sukses dan berhasil lolos seleksi Bintara Polri di SPN Polda Jabar. Dedi turut berpesan agar sang anak tidak sombong serta berperilaku baik dan jujur.
"Saya selalu berpesan kepada anak saya. Nanti kalau misalkan kamu sukses, jadi seorang polisi. Jangan lupa diri, tetap jadi diri sendiri, jadi orang jujur, aman dan tetap istiqomah," pungkasnya. (*)