LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Mewakili Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Camat Batuketulis Sri Handayani, S.H, menyerahkan bantuan sembako dan beberapa jenis bantuan lainnya yang tergabung dalam buffer stok kepada korban kebakaran rumah di Pemangku 4 Atarpanggar, Pekon Atarbawang Kecamatan setempat, Selasa (12/7).
Dikesempatan itu, Sri Handayani yang didampingi Dinas Sosial (Dinsos) Lambar menyampaikan pesan dari Bupati Parosil Mabsus bahwa turut prihatin atas musibah yang terjadi dan berharap bantuan yang diserahkan itu dapat membantu meringankan keluarga korban. “Titip pesan dari pak bupati semoga bantuan ini bermanfaat dan kita berdoa semoga ada hikmah dibalik musibah yang terjadi dan keluarga senantiasa diberi ketabahan,” ujarnya. Dijelaskan Sri, bantuan yang diserahkan tersebut diantaranya adalah bantuan perlengkapan dapur keluarga, karpet, terpal, Matras, perlengkapan bayi (kids wear), bahan pangan serta beberapa jenis bantuan lainnya.BACA JUGA:20 Juli, Jemaah Haji Lambar Dijadwalkan Tiba di Asrama Haji Bandarlampung
”Atas musibah ini kami juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap musibah kebakaran, sebelum pergi meninggalkan rumah upayakan cek semua yang berpotensi mengakibatkan kebakaran sudah dalam posisi aman," pesannya. Seperti diketahui musibah kebakaran itu terjadi pada Minggu Malam (10/7) sekira Pukul 21.30 WIB, akibat kejadian itu seluruh harta benda korban, yaitu Redi Wisanto ludes dilalap sijago merah. Berdasarkan laporan yang diterima pihak kecamatan, peristiwa kebakaran itu bermula pada Minggu malam (10/7) sekira pukul 19.00 WIB, pemilik rumah keluar untuk mengecas handphone yang lokasi tidak jauh dari rumahnya. Kemudian sekitar pukul 21.00 WIB tiba-tiba korban mendengar suara riuh orang-orang, dan setelah di cek ternyata asal suara suara itu berasal dari arah rumahnya. Sehingga Redi Wisanto bergegas ke lokasi dan mendapati rumahnya hampir habis terlalap api.BACA JUGA:Dana TPG Triwulan II di Lambar Segera Cair
Saat itu, puluhan warga sudah berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun upaya tersebut sia -sia karena api dengan cepat melahap seluruh bangunan rumah yang terbuat dari papan dan kayu tersebut. Warga sempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya tapi upaya itu tak membuahkan hasil dan api baru benar-benar bisa padam sekira pukul 23.00 WIB. Kondisi jalan yang sempit dan tidak dapat diakses oleh kendaraan roda empat menjadi alasan warga tidak menghubungi pemadaman kebakaran (Damkar).Dari keterangan korban, kebakaran ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan akibat kejadian itu kerugian yang dialami korban mencapai sekitar 75 Juta lebih.(edi/mlo)