Kelompok Bunga dan Jambul Bergabung, Kini Kawanan Gajah Terpantau 18 Ekor

Medialampung.co.id - Konflik gajah di Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat tak kunjung usai. Dua kelompok gajah yakni kelompok Bunga dan kelompok Jambul masih terus menjadi momok bagi masyarakat Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh (BNS) dan masih kerap berkeliaran di sekitar lahan garapan masyarakat, yang tidak hanya mengancam tanaman namun juga mengancam keselamatan masyarakat. 

Pada Jumat (4/2) kawanan gajah Bunga yang berjumlah 15 ekor dan kawanan Jambul yang berjumlah tiga ekor terpantau bergabung di sekitar Rowo Giri, masuk dalam wilayah Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh. 

Bergabungnya dua kelompok ini tentunya diharapkan akan lebih memudahkan pemantauan dan penggiringan untuk menjauh masuk dalam hutan rimba. 

Anggota DPRD Lambar Sugeng Hari Kinaryo Adi bersama tiga orang petugas memantau langsung kawanan gajah tersebut. Kawanan gajah yang berjumlah sebanyak 18 ekor tersebut menurutnya berada di sekitar belukar dan perkebunan  masyarakat. 

"Kawanan gajah Bunga dan Gajah Jambul sudah bergabung, posisi kami pantau di sekitar Rowo Giri berjarak sekitar dua kilometer dari hutan rimba TNBBS," ungkap Sugeng. 

Dengan bergabungnya dua kelompok gajah ini, kata dia, maka diharapkan upaya penggiringan bisa segera dilakukan, sehingga kawanan gajah tersebut bisa benar-benar menjauh dari lahan garapan masyarakat dan tidak terus menerus menjadi teror bagi masyarakat. 

"Kami bersama masyarakat standby, memantau pergerakan kawanan gajah tersebut, dan diharapkan penggiringan bisa segera dilakukan, mumpung dua kelompok gajah kini sudah bergabung," ujarnya. 

Lebih lanjut dikatakan Sugeng, penyebab konflik gajah tidak kunjung berakhir, salah satunya disebabkan karena ketersediaan makanan di dalam TNBBS telah habis, karena itu harus ada solusi konkrit dalam menyelesaikan persoalan tersebut. 

"Masyarakat juga harus bisa hidup berdampingan dengan satwa dilindungi tersebut," pungkasnya. (nop/mlo)