Petani Mengeluh, Harga Karet Terjun Bebas

Jumat 31-12-2021,18:00 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id - Karet tadinya merupakan tanaman idola masyaraat Waykanan, karena selain pemeliharaannya sangat mudah juga dapat tumbuh dimana saja, getahnya sangat mahal akan tetapi belakangan ini petani karena sudah hilang harapan karena harganya yang selalu tidak menentu, dan bahkan menjelang pergantian tahun ini petani karet Kabupaten Waykanan mengeluhkan harga yang terjun bebas, untuk karet mingguan yang sebelumnya mencapai Rp.8.500 kilogram, namun pekan ini turun drastis hingga mencapai Rp.8.000/ kg. 

“Kami tidak menyangka, dimana menjelang tahun baru ini harga karet bukan hanya turun lagi bahkan terjun bebas, jika seperti ini secara terus –menerus management kami tentu berantakan akibat harga yang tak terduga," ujar Bambang pengepul karet Kecamatan Banjit saat dikonfirmasi Radar Waykanan. Jum'at, (31/12) 

Pernyataan tersebut tersebut dibenarkan oleh Dwin Penyadap Karet di Gunung Labuhan Waykanan, yang terpaksa menghentikan pekerjaannya menyadap karet karena merasa kebutuhannya sehari hari tidak dapat terpenuhi dari hasil menyadap karet, akibat terus turunnya harga karet.

“Harga karet murah, akan tetapi harga sembako, pupuk dan herbisida naik tinggi, entah bagaimana nasib kami di masa yang akan datang kalau hasil hasil perkebunan petani tergerus, sementara harga pupuk dan kebutuhan petani lainnya harganya naik, sementara sembako terus naik dan ini tidak seimbang, Kami berharap kepada pihak yang berkompeten (Pemerintah) supaya menjawab apa yang kami keluhkan," keluhnya. 

Menurut Rawan salah satu Toke Pembeli karet di Blambangan Umpu,turunnya harga karet tersebut bukan ditentukan oleh mereka selaku pembeli, melainka harga yang diberikan oleh Pabrik kepada mereka.

“Berapa kata pabrik itu yang kami sampaikan pada petani, kalau kami tidak mentaai keputtsan Pabrik berarti kami harus siap menanggung kerugian, untuk itulah terkadang kami menjual karet yang kami kumpulkan ke Padang dan dan bahkan ke Jami ataupun palembang karena selisih harga pembelian kami dengan penjualan hitungannya masih untung kami jual kesana daripada pabrik yang ada di Waykanan, walaupun jauh kami masih untung,” ungkap Rawan.

Sayangnya Andre Humas PT Mardec Siger Waykanan, satu satunya Pabrik karet di Waykanan yang tadinya diharapkan dapat semakin meningkat nasib petani karet hingga beritA ini ditulis belum dapat dihubungi.(sah/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait