Medialampung.co.id - Pesta sekura atau sekuraan merupakan tradisi tua yang ada di kerajaan Sekala Brak Lampung yang secara administratif masuk di wilayah Lampung Barat.
Menurut Ketua Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Lambar Eka Fendiaspara, konon tradisi topeng Sekuraan sudah ada sejak Sekala Brak kuno yang dipakai untuk ritual pemujaan dewa, karena pada waktu itu masyarakat Sekala Brak di bawah ratu terakhirnya Sekekhemong menganut animisme, memuja Pohon melasa kepampang. "Saat Islam masuk yang di bawa 4 Maulana (Maulana Pernong, Maulana Nyerupa, Maulana Bejalan Diway dan Maulana Belunguh) serta ayahnya Maulana Ngegalang Paksi, dan setelah runtuhnya kerajaan Sekala Brak kuno di bawah Ratu terakhirnya, maka tradisi topeng sekura ini diubah ke arah budaya Islam. Dipakai saat pesta sekura dalam rangka merayakan kemenangan di hari raya idul Fitri," ujarnya. Terusnya, sekuraan merupakan teater luar ruang yang diperankan dua karakter sekura yakni sekura kamak yang memakai topeng kayu serta berpakaian kotor, compang camping sekaligus lucu yang diperankan oleh laki laki yang sudah berumah tangga. Selanjutnya ada sekura betik atau sekura kecah yang diperankan oleh bujang yang memakai kain dan kacamata sebagai penutup wajahnya. "Sekura kamak dan sekura betik dari pagi sampai siang hari berkeliling kampung melakukan pawai dan terkadang membawa sampah dedaunan yang mereka ambil dari sudut sudut sudut kampung yang mengadakan pesta sekura tersebut. Sekura kecah juga terkadang menggoda muli (gadis) yang ada di beranda rumah panggung untuk berkenalan sekaligus bermaaf-maafan," timpalnya. Sekuraan juga merupakan ajang silaturahmi, saling bermaafan di bulan Syawal. Pesta sekura berlangsung dari 1sampai 7 Syawal setiap tahunnya. Pekon Pekon atau kampung yang mengadakan di kecamatan Balikbukit, Batubrak dan Belalau. "Interaksi antara peserta sekura yang memakai penutup wajah dan pengunjung yang berada di lamban panggung saat menarik untuk dinikmati. Di pesta sekura itu juga ada hiburan musik juga budaya dan tradisi yakni pencak Lampung, hadra, mewayak dan hahiwang (sastra lisan Lampung) dan seni budaya lainnya," ujarnya.Pesta Topeng Sekura di Sekala Brak Terhalang Covid-19
Selasa 26-05-2020,11:55 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :