Penanganan Dari BPBD Pesbar Lamban

Selasa 11-01-2022,18:00 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id - Pasca jebolnya talud penahan abrasi pantai di Lingkungan Pasar Mulya Barat, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Minggu (5/12/2021) lalu. Hingga kini belum ada penanganan sementara oleh Pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Sehingga, abrasi itu kian mengancam pemukiman warga jika tidak segera dilakukan penanganan sementara. Kondisi itu dikeluhkan Soni Sisnur, salah seorang pemilik rumah yang sebagian bangunan rumahnya rusak akibat dampak abrasi pada akhir 2021 lalu. Bahkan, ia menilai penanganan dari Pemkab terutama BPBD Pesbar lamban, meski hanya penanganan sementara hingga kini tidak ada realisasinya.

“Sampai sekarang belum ada penanganan sama sekali dari BPBD Pesbar, padahal ini sudah mengancam rumah kami. Setidaknya bisa dibantu untuk  penanganan sementara karena kondisi abrasi ini sudah sangat mengkhawatirkan,” kata Soni Sisnur, Selasa (11/1).

Dijelaskannya, karena tidak ada perhatian atau kabar untuk penanganan abrasi pantai itu, dirinya juga berinisiatif menimbun bagian bangunan rumah yang sudah terdampak abrasi itu dengan menggunakan tumpukan karung yang diisi pasir. Pasalnya,jika tidak ditimbun, dikhawatirkan bangunan rumah kembali rusak. Mengingat sebagian bangunan rumah terutama di bagian dapur dan kamar mandi itu sudah rusak dan habis akibat diterjang gelombang tinggi.

“Ada 47 karung berisi pasir untuk menimbun sebagian bangunan rumah yang terancam abrasi, karena jika tidak segera ditimbun dikhawatirkan bangunan rumah kita ini kembali rusak. Ini hanya bertahan sementara, untuk itu kita berharap segera ada perhatian dari Pemkab setempat,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada BPBD Pesbar, Kurdi, S.Pd, M.M., mengakui BPBD Pesbar sudah meninjau lokasi talud penahan abrasi yang jebol dan mengancam rumah warga itu. Tapi untuk penanganan sementara hingga kini belum ada, alasannya salah satunya karena anggaran daerah sangat terbatas.

“Kita berharap agar dimaklumi, sehubungan dengan anggaran yang terbatas itu maka sampai sekarang belum ada penanganan. Kedepan mudah-mudahan kita  ajukan anggaran untuk penanganan abrasi itu ke Pemerintah Pusat,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, satu rumah milik Soni Sisnur, warga Lingkungan Pasar Mulya Barat Kelurahan Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat terancam abrasi pantai. Bahkan, Minggu (5/12/2021) malam, talud penahan abrasi di wilayah itu jebol akibat dihempas gelombang tinggi hingga mengakibatkan kerusakan bagian rumah warga itu.

Menurut Soni Sisnur, kejadian gelombang laut cukup tinggi bermula sejak tiga hari lalu atau sejak Jumat (3/12/2021), dan sekitar pukul 20.00 WIB pada Minggu (5/12/2021), talud penahan abrasi pantai tepat dibelakang rumah miliknya itu jebol dengan panjang sekitar 20 meter lebih. Dirinya berharap segera ditangani oleh Pemkab setempat. Bahkan, terjangan gelombang laut itu menghempas bagian dapur dan kamar mandi (WC) rumah hingga habis terseret ombak. (yan/d1n/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait