Medialampung.co.id - Pasca jebolnya talud penahan abrasi pantai di Lingkungan Pasar Mulya Barat, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Minggu (5/12/2021) lalu. Hingga kini belum ada penanganan sementara oleh Pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Sehingga, abrasi itu kian mengancam pemukiman warga jika tidak segera dilakukan penanganan sementara. Kondisi itu dikeluhkan Soni Sisnur, salah seorang pemilik rumah yang sebagian bangunan rumahnya rusak akibat dampak abrasi pada akhir 2021 lalu. Bahkan, ia menilai penanganan dari Pemkab terutama BPBD Pesbar lamban, meski hanya penanganan sementara hingga kini tidak ada realisasinya. “Sampai sekarang belum ada penanganan sama sekali dari BPBD Pesbar, padahal ini sudah mengancam rumah kami. Setidaknya bisa dibantu untuk penanganan sementara karena kondisi abrasi ini sudah sangat mengkhawatirkan,” kata Soni Sisnur, Selasa (11/1). Dijelaskannya, karena tidak ada perhatian atau kabar untuk penanganan abrasi pantai itu, dirinya juga berinisiatif menimbun bagian bangunan rumah yang sudah terdampak abrasi itu dengan menggunakan tumpukan karung yang diisi pasir. Pasalnya,jika tidak ditimbun, dikhawatirkan bangunan rumah kembali rusak. Mengingat sebagian bangunan rumah terutama di bagian dapur dan kamar mandi itu sudah rusak dan habis akibat diterjang gelombang tinggi. “Ada 47 karung berisi pasir untuk menimbun sebagian bangunan rumah yang terancam abrasi, karena jika tidak segera ditimbun dikhawatirkan bangunan rumah kita ini kembali rusak. Ini hanya bertahan sementara, untuk itu kita berharap segera ada perhatian dari Pemkab setempat,” jelasnya. Sementara itu, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada BPBD Pesbar, Kurdi, S.Pd, M.M., mengakui BPBD Pesbar sudah meninjau lokasi talud penahan abrasi yang jebol dan mengancam rumah warga itu. Tapi untuk penanganan sementara hingga kini belum ada, alasannya salah satunya karena anggaran daerah sangat terbatas. “Kita berharap agar dimaklumi, sehubungan dengan anggaran yang terbatas itu maka sampai sekarang belum ada penanganan. Kedepan mudah-mudahan kita ajukan anggaran untuk penanganan abrasi itu ke Pemerintah Pusat,” pungkasnya.Penanganan Dari BPBD Pesbar Lamban
Selasa 11-01-2022,18:00 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :