Medialampung.co.id – Kabupaten Lampung Barat, merupakan salah satu sentra perikanan air tawar khususnya ikan nila di Provinsi Lampung.
Dampak Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) cukup dirasakan oleh para pelaku usaha budidaya ikan, dimana sejak adanya wabah tersebut yang mengharuskan sejumlah kota melakukan pembatasan, juga berdampak terhadap sulitnya pemasaran. Sekretaris Asosiasi Pengusaha Perikanan (APP) Lampung Barat Yudi Setiawan mengungkapkan, sejak adanya Covid-19, untuk satu orang pemborong ikan hanya mampu membeli hasil panen pembudidaya sebanyak 1,5 ton saja, padahal sebelum adanya Covid-19 mampu membeli 2,5 ton hingga 3,5 ton perhari. ”Sekarang ini jumlah pembudidaya ikan terus bertambah, sementara sejak adanya Covid-19 ini pemasaran menjadi terhambat, pemborong hasil panen pembudidaya juga menampung seperti sebelum adanya Covid-19 jumlahnya jauh menurun,” ungkap Yudi. Bahkan, kata dia, salah satu pemborong ikan yang biasanya mampu menampung 3 ton perhari, saat ini hanya 700 kilogram saja, hal ini tentunya menjadi keluhan para pembudidaya, mengingat ikan yang seyogyanya dipanen harus rela antri dan membiarkan ikan tetap berada di kolam, sementara itu pakan harus tetap tersedia. ”Semua pembudidaya ini mengandalkan sekitar tiga pemborong besar, dan harus antri saat panen, sementara jumlah yang terjualnya terbatas, saat menunggu jadwal panen dan dibeli oleh pemborong ikan harus tetap diberi pakan, ini tentunya menjadi keluhan para pembudidaya,” ujarnya. Ia berharap pandemic Covid-19 segera berakhir, sehingga usaha perikanan di Lambar bisa kembali normal seperti sebelumnya. Ia juga berharap seluruh elemen masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan, sehingga mampu memutus mata rantai Covid-19. ”Kita harus sama-sama mematuhi protokol kesehatan, sehingga wabah ini segera berakhir, karena wabah tersebut telah berdampak besar di semua sektor, kami selaku pelaku usaha perikanan juga merasakan dampak yang luar biasa,” tutupnya. (nop/mlo)Pemasaran Ikan Nila Hasil Budidaya di Lambar Terhambat
Jumat 07-08-2020,17:00 WIB
Editor : Budi Setiyawan
Kategori :