Faktor Covid-19 Harga Jual Pisang Anjlok

Minggu 02-08-2020,19:45 WIB
Editor : Budi Setiyawan

Medialampung.co.id - Faktor Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) harga pisang yang kini menjadi salah satu usaha bidang perkebunan masyarakat Kabupaten Lampung Barat mengalami penurunan sekitar 35 persen dari harga biasanya sebelum virus melanda.

Namun demikian dengan harga jual saat ini Rp2.000 per kilogram, seperti hal nya untuk jenis pisang cavendish petani masih diuntungkan.

Jaka S, pengepul pisang Kecamatan Airhitam menyebutkan, penurunan harga pisang terjadi sejak dibatasinya aktiftas masyarakat dalam semua aspek, sebagai upaya memutus rantai penyebaran dan penularan covid-19 pada Maret lalu.

"Sebelum virus melanda harga pisang seperti jenis Cavendish umumnya antara Rp3.000-3.500/kg, Tapi sejak corona harganya mengalami penurunan dan sekarang dari petani Rp2.000/kg," sebutnya.

Menurut hematnya kondisi penurunan itu dimungkinkan karena usaha yang berkaitan dengan bahan baku pisang terhenti sementara, seperti pedagang gorengan atau jenis lainnya.

Namun dengan kembali diperbolehkan menjalankan aktifitas seperti biasa dengan penerapan new normal diharapkan harga akan kembali pulih seperti semula. 

Mengingat pasokan buah pisang dari petani semakin tinggi, diiringi dengan terus meluasnya budidaya tanaman pisang di masyarakat. 

Sebab budidaya tanaman tersebut tidak terlalu menyulitkan petani dapat menjadi tumpang sari untuk perkebunan kopi.

"Kenaikan kembali harga pisang sangat dinanti petani," harapannya. 

Sementara itu Boimin, agen penjualan bibit pisang asal Kecamatan Gedungsurian, mengatakan, meskipun harga jual pisang sedang melemah. Tapi minat pembelian bibit terus mengalir, bahkan saat ini usaha tanaman pisang tersebut mulai menjalar bahkan merata di setiap kecamatan.

Pihaknya juga berharap harga jual buah pisang tetap normal, karena dengan perkebunan pisang memberikan dampak peningkatan ekonomi yang cukup baik di masyarakat tani. 

"Kelebihan perkebunan pisang ini, sistem panennya berdasarkan usia tanaman bukan sistem musiman sehingga dalam satu areal bisa dipanen setiap minggu, bahkan jika lahannya luas bisa setiap hari," ujarnya. (rin/mlo)

Tags :
Kategori :

Terkait