Masyarakat Harus Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab DBD

Minggu 22-05-2022,18:10 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Mujitahhidin

Medialampung.co.id — Sebagai upaya mengantisipasi penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan infeksi virus dengue, melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Biha Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) hingga kini terus mengedukasi dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.

Kepala UPTD Puskesmas Biha, Septono, S.K.M, M.M., mengatakan, selain memaksimalkan pencegahan, masyarakat terutama di wilayah Kecamatan Pesisir Selatan, pihaknya juga berharap agar masyarakat dapat mengenai ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD tersebut. 

Terlebih, dengan kondisi curah hujan yang tinggi tentu membuat kondisi lingkungan sangat mendukung bagi nyamuk untuk berkembang biak.

“Ada beberapa ciri khas nyamuk Aedes Aegypti yang harus dipahami oleh masyarakat, karena ini sebagai upaya dalam pencegahan penyakit DBD itu sendiri,” katanya, Minggu (22/5).

Dijelaskannya, ada beberapa ciri khas nyamuk Aedes Aegypti yang mudah dikenali yakni melalui warna dan bentuknya, yakni memiliki ukuran yang kecil dan bertubuh berwarna hitam dengan belang putih di sekujur tubuhnya. 

Nyamuk Aedes Aegypti juga dapat terbang sejauh 400 meter, sehingga penyebaran virus dengue dapat terjadi hingga jarak yang jauh dari tempat nyamuk bersarang.

“Nyamuk Aedes Aegypti juga memilih bersarang dan bertelur di tempat yang lembab dan bersih, seperti genangan air yang jernih,” jelasnya.

Ditambahkannya, biasanya di dalam rumah nyamuk itu banyak ditemukan berkembang biak di tempat penampungan air, seperti bak mandi, kaleng bekas dan tempat penampung air lainnya. 

Karena itu, masyarakat diharapkan dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti itu dengan menerapkan 3M Plus. 

Antara lain, Menutup rapat tempat penyimpanan air, Menguras tempat penampungan air secara rutin, dan Mengubur barang bekas yang dapat menyebabkan air menggenang, serta (plus) melakukan tindakan pencegahan tambahan guna mencegah penyebaran virus melalui nyamuk tersebut.

“Pencegahannya seperti menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air, menggunakan kelambu saat tidur, dan upaya pencegahan lainnya. Meski di Puskesmas ini belum ada kasus DBD dan kita berharap agar masyarakat untuk bersama-sama mencegahnya dengan maksimal,” pungkasnya.(yan/d1n/mlo) 

 

Kategori :