Disway Awards

Maratua, Permata Tenang di Ujung Utara Indonesia

Maratua, Permata Tenang di Ujung Utara Indonesia

Pulau Maratua / Foto -- instagram @eksotismeindonesia--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pulau Maratua di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menjadi salah satu destinasi paling mempesona di kawasan timur Nusantara. Lokasinya berada di Laut Sulawesi dan menjadi bagian dari gugusan Kepulauan Derawan

Meski letaknya terpencil dan berada di perbatasan dengan Sabah serta Filipina Selatan, pesonanya justru membuat pulau ini dikenal luas di kalangan wisatawan mancanegara.

Bentang darat Maratua tidak terlalu besar, namun memanjang dan melengkung mirip tapal kuda. Lebih dari empat ribu penduduk hidup di pulau ini, sebagian besar berasal dari komunitas Bajo yang telah menetap turun-temurun. 

Mereka tersebar di sejumlah perkampungan kecil seperti Bohe Silian, Payung-payung, Teluk Harapan, dan Teluk Alulu.

BACA JUGA:Danau Sipin, Destinasi Andalan Baru di Jantung Kota Jambi

Ada dua jalur utama menuju Maratua: laut dan udara. Wisatawan dapat menyeberang menggunakan kapal cepat dari Tanjung Redeb, Tarakan, maupun Tanjung Batu. 

Waktu tempuhnya bervariasi, mulai dari kurang dari satu jam hingga lebih dari tiga jam, tergantung titik keberangkatan.

Bagi yang tidak ingin berlama-lama di laut, tersedia penerbangan perintis dari Balikpapan, Samarinda, Berau, dan Tarakan. Pesawat kecil berbadan baling-baling menjadi pilihan utama, dengan waktu terbang sekitar satu hingga satu setengah jam. 

Sejak beroperasinya bandara perintis Maratua pada 2017, kunjungan wisatawan pun semakin meningkat.

BACA JUGA:Bawean, Surga Tropis yang Hening di Utara Jawa

Setibanya di pulau, pemandangan air sejernih kristal langsung menyambut wisatawan. Terumbu karang tumbuh subur mengelilingi pesisir, berpadu dengan hutan mangrove dan padang lamun yang menjadi tempat hidup berbagai spesies laut. 

Tidak mengherankan bila Maratua sering disebut sebagai “surga sunyi di perbatasan Indonesia”.

Pantai-pantai berpasir putih menjadi tempat favorit penyu bertelur, termasuk penyu hijau, penyu sisik, dan penyu belimbing. 

Arus laut di kawasan ini dipengaruhi aliran besar Arlindo, sehingga perairannya memiliki dinamika arus yang kuat namun stabil untuk aktivitas bawah laut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: