Disway Awards

Tanjung Rapa Pelangi, Surga Tersembunyi di Balik Batu Vulkanik Jailolo

Tanjung Rapa Pelangi, Surga Tersembunyi di Balik Batu Vulkanik Jailolo

Snorkeling, panorama vulkanik, dan suasana alami jadi daya tarik Tanjung Rapa Pelangi Jailolo-Foto instagram @hezbyriyandi-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Maluku Utara selama ini dikenal luas sebagai kawasan yang menyimpan ragam pesona alam serta warisan budaya yang mengagumkan. 

Gugusan pulau-pulau tropis di wilayah timur Indonesia tersebut menawarkan panorama memikat, mulai dari laut biru jernih, pantai-pantai eksotis, hingga kekayaan bawah laut yang menjadikan kawasan ini primadona bagi para penjelajah alam.

Di antara sekian banyak destinasi itu, terdapat satu kawasan wisata yang belakangan menjadi pembicaraan wisatawan, yakni Tanjung Rapa Pelangi yang terletak di Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat

Kabupaten Halmahera Barat memiliki rekam jejak panjang dalam perjalanan sejarah Nusantara. Sejak berabad-abad lalu, daerah ini dikenal sebagai wilayah kaya rempah-rempah yang menjadi rebutan bangsa-bangsa asing.

BACA JUGA:Legislator Prayitno Pantau Langsung Pelaksanaan BIAS di SDN 1 Gunung Terang

Selain itu, adat istiadat masyarakatnya tetap bertahan kuat dan diwariskan lintas generasi, menjadikan wilayah ini bukan hanya menarik dari sisi alam, tetapi juga kental dengan napas tradisi. 

Kombinasi kekayaan alam, budaya, dan sejarah itulah yang menjadikan pariwisata Halmahera Barat berkembang pesat beberapa tahun terakhir.

Akses menuju Tanjung Rapa Pelangi cukup mudah dijangkau. Wisatawan yang berasal dari luar daerah biasanya menuju Jailolo menggunakan transportasi laut berupa speedboat. 

Setibanya di Pelabuhan Jailolo, perjalanan dilanjutkan menuju Desa Bobanehena dengan kendaraan roda dua atau roda empat, yang hanya memerlukan waktu sekitar sepuluh menit. 

BACA JUGA:Update Simulasi Cicilan KUR BRI 2025 Pinjaman Rp5 Juta Tenor 60 Bulan

Pelancong juga dapat merasakan suasana lokal dengan menaiki bentor atau becak motor khas Jailolo, dengan tarif cukup terjangkau sekitar Rp10.000.

Penamaan Tanjung Rapa menyimpan latar historis yang menarik. Berdasarkan cerita masyarakat setempat, kawasan ini pada masa lampau digunakan sebagai tempat berkumpul dan bermusyawarah antara perwakilan desa. 

Kata rapa dianggap berkaitan erat dengan kata rapat, yang kemudian menjadi penanda identitas wilayah ini. 

Seiring berkembangnya wisata, masyarakat menambahkan kata Pelangi untuk menggambarkan keelokan panorama dan suasana yang memancarkan ragam warna keindahan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: