Realme C85 Pro Jadi HP Rp2 Jutaan Pertama dengan IP69K, Direbus Gak Mampus?

MEDIALAMPUNG.CO.ID — Realme C85 Pro muncul sebagai tokoh tak terduga di kelas entry-mid dengan janji ketahanan yang terdengar seperti mitos: sertifikasi IP68/IP69K, MIL-STD-810H, serta baterai raksasa 7000 mAh pada bodi tipis 8,1 mm. 

Klaim itu memancing satu pertanyaan bombastis namun sering dipikirkan banyak orang: bolehkah ponsel ini “direbus” atau disiksa dengan jet pressure setara layanan steam-clean? 

Jawaban singkatnya memerlukan nuance — dan artikel ini mengupasnya secara detail, sekaligus memberi panduan aman untuk memakai fitur tahan air tanpa mengorbankan perangkat.

Realme C85 Pro memang dibekali label IP68/IP69K yang mengesankan. IP68 menandakan proteksi debu total dan kemampuan untuk bertahan dalam air pada kedalaman tertentu. 

BACA JUGA:Dana Kaget Hadir Lagi, Klaim Saldo Gratis Rp223.000 Hari Ini

Angka-angka pada label pabrikan memberi gambaran pengujian: versi perangkat ini diuji “immersible up to 6m for 30 min” sehingga lebih unggul dibanding standar IP68 umum. 

Sementara IP69K melangkah lebih jauh lagi—fokusnya pada perlindungan terhadap semprotan air bertekanan tinggi dan suhu tinggi, biasanya diujikan menggunakan jet pressure dan uap dengan standar industri.

Meski demikian, ada jurang besar antara “lulus tes pabrik” dan “aman diperlakukan ekstrem setiap hari”. 

Perlu diingat bahwa IP69K diuji pada parameter spesifik: tekanan, temperatur, sudut semprotan, dan durasi tertentu. "IP69K bukan lisensi untuk menyetrika atau merebus ponsel," begitu catatan yang wajib diingat. 

BACA JUGA:Apple Siap Rilis iPhone Lipat, Ini Perkiraan Harganya

Uap panas dan air mendidih memiliki energi termal yang dapat merusak seal karet, lem, dan komponen internal, sehingga daya tahan terhadap tekanan tinggi tidak identik dengan kebal terhadap suhu ekstrem.

Aspek MIL-STD-810H yang dicantumkan pada spesifikasi menambah impresi ketangguhan; standar ini biasanya menguji tahan guncangan, getaran, dan kondisi lingkungan ekstrem. 

Namun pernyataan itu sering kali dilengkapi disclaimer bahwa pengujian laboratorium tidak menjamin “ruggendness” di semua skenario lapangan. 

Artinya, ketahanan terhadap benturan ringan atau guncangan terukur, tetapi bukan jaminan invulnerabilitas terhadap penyiksaan berat.

Sumber: