Tari Jaipong: Warisan Seni Nan Energik dari Tanah Sunda
Keunikan Tari Jaipong hadir lewat gerakan enerjik, musik khas, dan filosofi kuat-Foto instagram@sanggardewisekararum-
MEDIALAMPUNG.CO.ID — Tari Jaipong adalah salah satu ikon budaya Jawa Barat yang hingga kini tetap digemari berbagai kalangan.
Lahir dari kreativitas seniman Sunda pada akhir abad ke-20, tarian ini menghadirkan perpaduan unik antara keanggunan, keceriaan, serta kekuatan karakter masyarakat Sunda.
Lebih dari sekadar hiburan, Tari Jaipong menjadi medium ekspresi budaya dan simbol identitas daerah yang terus dilestarikan hingga sekarang.
BACA JUGA:Wagub Jihan Pimpin HUT ke-54 KORPRI, Tekankan Reformasi Birokrasi dan Inovasi Pelayanan
Asal-Usul dan Perkembangan Tari Jaipong
Tari Jaipong muncul pada tahun 1970-an melalui tangan kreatif seniman Gugum Gumbira. Ia melakukan riset mendalam terhadap berbagai bentuk kesenian tradisional Sunda, terutama ketuk tilu, ronggeng, dan unsur-unsur pencak silat.
Dari riset tersebut, ia menyusun sebuah gaya tari baru yang dinamai “Ketuk Jaipong” sebelum akhirnya dikenal luas sebagai Tari Jaipong.
Pada masa awal kemunculannya, tarian ini sempat menuai pro-kontra. Gerakannya dianggap terlalu berani, lincah, dan sensual bagi sebagian masyarakat. Namun, seiring waktu, masyarakat mulai memahami bahwa gerakan-gerakan tersebut merupakan ekspresi estetika dan dinamika budaya Sunda.
Setelah melalui berbagai penyesuaian, Tari Jaipong akhirnya diterima secara luas dan menjadi salah satu tarian resmi yang sering ditampilkan dalam berbagai acara, mulai dari seremoni adat hingga festival nasional.
BACA JUGA:Kapolda Lampung Apresiasi Kinerja dan Tekankan Penguatan Pelayanan Publik
Makna dan Nilai Filosofis Tari Jaipong
Tari Jaipong bukan sekadar pertunjukan tari yang menghibur, tetapi juga kaya makna. Gerakannya yang energik menggambarkan kegembiraan, semangat hidup, dan optimisme masyarakat Sunda. Sikap tubuh penari yang luwes namun tegas melambangkan karakter perempuan Sunda: anggun, mandiri, dan kuat.
Unsur pencak silat dalam gerakan Tari Jaipong memperlihatkan keberanian dan ketangguhan, sekaligus menunjukkan kedekatan masyarakat Sunda dengan seni bela diri. Sementara itu, interaksi antara penari dan penonton yang sering terjadi dalam pertunjukan Jaipong mempertegas nilai kebersamaan serta keceriaan yang menjadi bagian dari budaya Sunda.
Tarian ini juga berfungsi sebagai media sosial yang mempererat hubungan antarmasyarakat. Ia hadir dalam pesta rakyat, upacara adat, hingga perayaan besar yang memperkuat rasa kebanggaan terhadap budaya lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





