Dinkes Lampung Barat Gencarkan Edukasi BHD, Petugas Sekolah Kopi Ikuti Pelatihan
Edukasi BHD oleh petugas ambulans hebat Puskesmas Sumber Jaya kepada petugas sekolah kopi. - Foto dok--
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat terus memperluas edukasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada masyarakat awam melalui program Ambulans Hebat Kecamatan Sumberjaya.
Kali ini, pelatihan diberikan kepada para petugas Sekolah Kopi di aula sekolah tersebut, Pekon Sukajaya, Rabu (26 November 2025).
Kegiatan ini menghadirkan tim UPT Puskesmas Sumberjaya dengan materi lengkap, mulai dari Resusitasi Jantung Paru (RJP), penanganan tersedak, penanganan awal luka bakar, luka ringan, hingga penanganan gigitan serangga.
Pelatihan dikemas dalam bentuk pemaparan, demonstrasi, dan praktik langsung sehingga peserta dapat memahami teknik yang benar.
BACA JUGA:Nasib Rumah Tangga Dahlia Poland dan Fandy Christian Diputus 27 November 2025
Kepala Puskesmas Sumberjaya, Minarni SKM., M.Kes., menegaskan bahwa edukasi BHD sangat penting bagi masyarakat awam.
Menurutnya, kemampuan memberikan pertolongan pertama sering kali menjadi penentu keselamatan seseorang sebelum bantuan medis profesional tiba di lokasi.
“BHD bertujuan memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau kondisi darurat. Langkah dasarnya mencakup memeriksa kesadaran, memanggil bantuan melalui nomor darurat 119 atau 112, memulai CPR bila korban tidak responsif, hingga menggunakan Automated External Defibrillator (AED),” jelas Minarni.
Ia menambahkan, masyarakat dianjurkan mengikuti pelatihan BHD resmi agar memahami teknik yang tepat dan efektif.
BACA JUGA:Fenomena Upwelling di Danau Ranau, Ribuan Ikan Nila Keramba Mendadak Mati
Untuk memperluas jangkauan edukasi, Dinas Kesehatan mendorong pelaksanaan sosialisasi melalui berbagai metode, seperti:
- Edukasi di sekolah dan tempat kerja, dengan memasukkan BHD ke kurikulum atau program pelatihan pegawai.
- Kampanye media sosial melalui video tutorial dan informasi praktis.
- Pelatihan komunitas di balai pekon, pusat kegiatan masyarakat, atau tempat ibadah.
- Kerja sama dengan organisasi kesehatan, LSM, dan komunitas lokal.
- Demonstrasi dan simulasi langsung agar masyarakat mendapat pengalaman praktik.
Kepala UPT Sekolah Kopi, Haidar, menyampaikan apresiasi atas pelatihan tersebut. Ia menilai kemampuan BHD sangat relevan mengingat aktivitas sekolah kopi yang melibatkan banyak orang setiap hari.
“Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini. Petugas jadi lebih siap menghadapi kejadian tak terduga dan mampu memberikan pertolongan pertama secara benar. Kami juga berterima kasih atas layanan pemeriksaan kesehatan dasar untuk seluruh pegawai,” ujarnya.
BACA JUGA:Kadiskes Lampung Barat Jelaskan Soal Angka Stunting: SSGI Turun, Data Beda dengan e-PPGBM
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





