Jangan Salah! Ini Perbedaan IGD dan UGD di Rumah Sakit

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Dalam dunia kesehatan, masyarakat sering mendengar dua istilah yang terdengar serupa: IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan UGD (Unit Gawat Darurat). 

Keduanya berhubungan dengan pelayanan medis darurat, namun sebenarnya memiliki perbedaan mendasar — baik dari segi istilah, sistem, hingga cakupan pelayanannya.

Mengetahui perbedaan ini penting agar masyarakat dapat mengambil langkah yang tepat saat menghadapi situasi darurat medis, seperti kecelakaan, serangan jantung, atau kehilangan kesadaran.

BACA JUGA:Mengenal Intubasi, Tindakan Medis Penyelamat Nyawa

Pengertian IGD dan UGD

1. UGD (Unit Gawat Darurat)

UGD adalah istilah yang lebih dahulu dikenal dalam sistem pelayanan rumah sakit di Indonesia. UGD berfungsi sebagai unit layanan pertama bagi pasien yang datang dengan kondisi gawat darurat, yaitu situasi yang mengancam jiwa dan membutuhkan pertolongan segera.

Contohnya antara lain pasien dengan luka berat akibat kecelakaan, pendarahan hebat, serangan jantung, atau gangguan pernapasan berat.

Pada masa sebelumnya, UGD bersifat lebih mandiri dan sederhana karena belum terintegrasi secara penuh dengan sistem pelayanan rumah sakit. Artinya, koordinasi antara UGD dan unit lain seperti radiologi, laboratorium, atau ICU masih terbatas. Seiring berkembangnya sistem manajemen rumah sakit dan meningkatnya kebutuhan pelayanan darurat yang cepat dan komprehensif, istilah UGD mulai digantikan oleh IGD.

BACA JUGA:Obat Pilek untuk Bayi 0–6 Bulan: Cara Alami, Aman, dan Efektif Meredakan Gejala

2. IGD (Instalasi Gawat Darurat)

IGD adalah istilah baru yang digunakan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan modern yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kata “instalasi” menunjukkan bahwa layanan gawat darurat kini tidak berdiri sendiri, melainkan terintegrasi dengan seluruh bagian rumah sakit.

IGD menjadi pusat utama dalam penanganan pasien dengan kondisi kritis dan memiliki akses langsung ke berbagai fasilitas medis seperti laboratorium, radiologi, ICU, kamar operasi, hingga ruang rawat inap.

Dengan sistem yang lebih luas dan koordinatif, IGD mampu memberikan pelayanan yang lebih cepat, efisien, dan terstandar dibandingkan UGD. Inilah alasan mengapa istilah IGD kini digunakan secara resmi di seluruh rumah sakit Indonesia, baik negeri maupun swasta.

BACA JUGA:Tensi 100/70 Apakah Normal? Simak Penjelasan Lengkap dan Medisnya

Fungsi IGD dan UGD

Secara umum, baik IGD maupun UGD memiliki tujuan utama yang sama, yaitu memberikan tindakan medis darurat secara cepat dan tepat untuk menyelamatkan nyawa pasien. Namun, perbedaannya terletak pada cara kerja, koordinasi antar-unit, dan kelengkapan fasilitas.

BACA JUGA:Tulang Rusuk Kiri Bawah Sakit Saat Ditekan: Kenali Penyebab dan Cara Menanganinya

Fungsi UGD:

• Menyediakan pertolongan pertama bagi pasien dalam kondisi gawat.
• Menstabilkan kondisi pasien sebelum dirujuk ke ruang rawat inap atau rumah sakit lain.
• Melakukan tindakan penyelamatan darurat seperti resusitasi jantung paru (RJP/CPR), pemberian oksigen, penanganan luka berat, hingga menghentikan perdarahan.
• Mengatur rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap bila dibutuhkan.

Fungsi IGD:

• Menjadi pusat pelayanan gawat darurat terpadu yang beroperasi 24 jam.
• Melakukan triase, yaitu proses mengelompokkan pasien berdasarkan tingkat kegawatan agar penanganan dapat dilakukan sesuai prioritas.
• Memberikan layanan medis darurat sekaligus pemeriksaan penunjang cepat, seperti tes laboratorium, foto rontgen, atau CT scan.
• Bekerja sama lintas departemen dengan dokter spesialis, perawat, dan tenaga medis lainnya untuk mempercepat diagnosis dan tindakan.
• Berperan dalam koordinasi rujukan antar-fasilitas kesehatan, baik dari puskesmas, klinik, maupun rumah sakit lain.
• Menjadi garda terdepan dalam situasi bencana, kecelakaan massal, atau keadaan darurat publik.

Sumber: