Goa Gajah, Jejak Sejarah dan Pesona Wisata Spiritual di Gianyar
Air Terjun Tiu Kelep - Foto instagram @virallombok--
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Pulau Bali memang tidak pernah habis memberikan kejutan bagi para pencinta wisata budaya.
Di balik gemerlap pantai dan hiruk-pikuk wisata modernnya, tersimpan satu destinasi bersejarah yang penuh misteri dan makna spiritual — Goa Gajah.
Berlokasi di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, tempat ini merupakan salah satu situs arkeologi tertua di Bali yang hingga kini masih memancarkan aura sakral dan memikat wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
BACA JUGA:Keajaiban Alam Tiu Kelep, Wisata Eksotis di Lombok Utara
Sejarah dan Asal-usul Goa Gajah
Goa Gajah diperkirakan dibangun pada abad ke-11, ketika peradaban Hindu dan Buddha berkembang berdampingan di Pulau Dewata.
Menurut para arkeolog, nama Goa Gajah berasal dari istilah “Lwa Gajah”, yang dahulu merujuk pada kawasan sungai suci sebagai tempat pertapaan dan pemujaan.
Meski disebut “Gua Gajah”, tempat ini bukan habitat hewan besar tersebut. Sebutan itu muncul karena adanya patung Ganesha, dewa berkepala gajah dalam kepercayaan Hindu, yang ditemukan di dalam gua.
Relief pada dinding gua menggambarkan kisah dan simbol-simbol spiritual yang masih menyimpan banyak teka-teki bagi peneliti sejarah.
BACA JUGA:Menjelajahi Pesona 7 Danau Terindah di Nusantara
Keunikan Arsitektur dan Relief Kuno
Begitu memasuki kawasan Goa Gajah, pengunjung akan langsung disambut dengan pintu gua berukir wajah raksasa yang tampak sedang menganga.
Ukiran ini dipercaya berfungsi sebagai pelindung dari roh jahat dan menjadi ikon utama situs tersebut.
Setiap goresan pada batu memperlihatkan keahlian seniman masa lampau dalam memahat batu padas menjadi karya seni bernilai tinggi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





