Gurihnya Yutuk Goreng, Camilan Unik dari Laut Selatan Kebumen Jawa Tengah
Yutuk bukan sekadar makanan khas yang unik, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat pantai Kebumen.-Foto Instagram@kpr_kebumen-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Yutuk adalah salah satu makanan khas yang sangat unik dari daerah pesisir selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Kuliner ini berbeda dari kebanyakan makanan tradisional Jawa karena bahan utamanya bukan berasal dari daging sapi, ayam, atau ikan, melainkan dari hewan laut kecil bernama yutuk, yaitu sejenis kelabang laut atau undur-undur laut yang hidup di pasir pantai.
Meskipun bentuknya menyerupai serangga dan tampak menakutkan bagi sebagian orang, yutuk memiliki rasa gurih dan tekstur renyah yang membuat banyak orang penasaran untuk mencobanya.
BACA JUGA:Kupat Glabed, Kuliner Legendaris Khas Tegal Jawa Tengah yang Menggugah Selera
Asal dan Habitat Yutuk
Yutuk biasanya ditemukan di Pantai Petanahan, Pantai Karangbolong, dan Pantai Ambal di wilayah Kebumen. Hewan ini hidup di dalam pasir basah di area yang terkena ombak, sehingga untuk menangkapnya dibutuhkan ketelitian dan kecepatan.
Warga pesisir yang sudah terbiasa akan menggunakan alat seperti saringan bambu atau jaring kecil untuk mengambil yutuk dari pasir saat ombak surut.
Sebelum dijadikan makanan, yutuk dibersihkan dengan air laut agar tidak mudah busuk, lalu direndam dalam air bersih untuk menghilangkan sisa pasir.
Hewan kecil ini kemudian bisa diolah menjadi berbagai sajian, salah satunya yang paling terkenal adalah rempeyek yutuk atau yutuk goreng renyah.
BACA JUGA:Nasi Goreng Magelangan, Kuliner Legendaris Jawa Tengah yang Mengenyangkan
Cara Pengolahan dan Cita Rasa
Proses pengolahan yutuk terbilang sederhana. Setelah dibersihkan, yutuk biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu bawang putih, ketumbar, garam, dan sedikit kunyit. Adonan tersebut kemudian digoreng hingga berwarna kuning keemasan dan bertekstur garing.
Rasanya gurih dan sedikit manis alami, mirip perpaduan antara udang dan kepiting kecil. Bagian dalamnya lembut, sementara bagian luarnya terasa renyah seperti rempeyek. Karena itulah banyak wisatawan menyebut yutuk sebagai “udang kecil khas Kebumen”.
Selain dijadikan rempeyek, beberapa warga juga mengolah yutuk menjadi sate yutuk atau oseng yutuk pedas manis, sehingga cita rasanya semakin beragam dan cocok bagi pecinta kuliner laut.
BACA JUGA:Telur Asin Brebes: Cita Rasa Gurih dari Tanah Penghasil Telur Bebek Terbaik di Indonesia
Nilai Gizi dan Manfaat
Di balik tampilannya yang sederhana, yutuk ternyata mengandung protein tinggi, kalsium, dan omega-3 yang baik untuk kesehatan tubuh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




