Disway Awards

Wedang Ronde: Minuman Tradisional Jawa Tengah yang Penuh Kehangatan

Wedang Ronde: Minuman Tradisional Jawa Tengah yang Penuh Kehangatan

Wedang ronde adalah salah satu minuman tradisional Jawa yang sangat populer, terutama ketika malam hari atau saat udara dingin.-Foto Gemini AI-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Wedang ronde adalah salah satu minuman tradisional Jawa Tengah yang sangat populer, terutama ketika malam hari atau saat udara dingin. 

Kata wedang dalam bahasa Jawa berarti “minuman hangat”, sedangkan ronde merujuk pada bola-bola kecil dari tepung ketan yang menjadi ciri khas minuman ini.

BACA JUGA:Lumpia Semarang: Ikon Kuliner Perpaduan Budaya Jawa Tengah dan Tionghoa

Asal Usul dan Sejarah

Wedang ronde diyakini berasal dari tradisi kuliner Tionghoa, khususnya hidangan bernama tangyuan, yaitu bola ketan berisi kacang atau wijen yang disajikan dengan kuah jahe. 

Melalui proses akulturasi budaya, kuliner ini kemudian menyatu dengan cita rasa Jawa, menggunakan rempah lokal seperti jahe, serai, dan gula merah. 

Hasilnya adalah minuman yang tidak hanya lezat tetapi juga sarat makna kebersamaan.

BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Sate Kambing Khas Jawa Tengah

Ciri Khas Wedang Ronde

Yang membuat wedang ronde berbeda dari minuman hangat lainnya adalah komposisinya. 

Satu mangkuk wedang ronde biasanya terdiri dari:

  • Bola ketan: terbuat dari tepung ketan, bisa berwarna putih, merah muda, atau hijau. Sebagian berisi kacang tanah tumbuk yang gurih-manis.
  • Kuah jahe hangat: campuran jahe segar, gula pasir atau gula merah, dan daun pandan untuk menambah aroma.
  • Isian tambahan: sering dilengkapi dengan potongan roti tawar, kolang-kaling, kacang tanah sangrai, atau bahkan tape ketan.

Rasa pedas hangat dari jahe berpadu dengan manis gurih bola ronde menciptakan sensasi yang menenangkan tubuh sekaligus memanjakan lidah.

BACA JUGA:Soto Kudus: Legenda Kuliner Jawa Tengah yang Sarat Sejarah dan Filosofi

Filosofi dan Makna

Di balik kelezatannya, wedang ronde juga menyimpan filosofi. 

Bola-bola ronde yang bulat dianggap melambangkan kebersamaan, persatuan, serta harapan agar hubungan antar manusia senantiasa harmonis. 

Tidak heran, minuman ini kerap disajikan dalam acara kebersamaan keluarga atau perayaan tertentu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: