Volkswagen Digugat, Setir Sentuh ID.4 Dinilai Berbahaya dan Picu Risiko Kecelakaan
Logo Volkswagen. - Foto: volkswagen-newsroom.com/Istimewa.--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Volkswagen kembali terseret ke meja hijau di Amerika Serikat. Dua pemilik mobil listrik VW ID.4 mengajukan gugatan class action karena mengaku merasa tidak aman mengendarai mobil mereka.
Penyebabnya adalah desain tombol setir kapasitif yang dinilai terlalu sensitif dan berpotensi memicu fitur tertentu tanpa disengaja.
Fitur ini awalnya diperkenalkan Volkswagen sebagai inovasi futuristik untuk menggantikan tombol fisik, tapi alih-alih mendapat pujian konsep itu juga justru menuai banyak keluhan.
Berdasarkan laporan gugatan yang dikutip dari Carscoops (18 Agustus 2025), tombol berbasis sentuhan tersebut sangat mudah terpicu hanya dengan sentuhan ringan.
BACA JUGA:Sejarah dan Keunikan Tari Lilin, Warisan Budaya Minangkabau
Akibatnya, fitur-fitur penting seperti Adaptive Cruise Control dapat aktif secara tidak sengaja, yang menurut penggugat dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Gugatan yang diajukan ke pengadilan federal di New Jersey ini menuduh Volkswagen melakukan kelalaian, penipuan, serta melanggar undang-undang perlindungan konsumen di negara bagian Connecticut dan Massachusetts.
Kedua penggugat juga mengklaim bahwa Volkswagen telah mengetahui masalah ini sejak lama melalui keluhan pelanggan, laporan dealer, hingga catatan internal, tetapi tidak mengambil langkah perbaikan yang memadai.
Tidak ada perbaikan gratis, pembaruan perangkat lunak, atau kompensasi yang diberikan kepada pemilik.
BACA JUGA:GIIAS 2025 Catat 38.000 Unit Penjualan, Mobil Murah Tekan Nilai Transaksi
Menanggapi kritik tersebut, Volkswagen telah mengakui bahwa tombol setir kapasitif adalah keputusan desain yang kurang tepat.
Pabrikan asal Jerman itu bahkan berjanji untuk mengembalikan tombol fisik pada model-model mendatang, termasuk hatchback listrik ID.2all.
Namun, transisi ini membutuhkan waktu, sehingga pemilik ID.4 dan model lain harus tetap menggunakan setir dengan tombol sentuh untuk beberapa tahun ke depan.(*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




