Jejak Kejayaan dan Peninggalan Kerajaan Demak
Piring Campa adalah Dekorasi porselen dari Campa, hadiah dari ibu Raden Fatah. -Foto Instagram@krjelajahsejarah-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kerajaan Demak adalah salah satu kerajaan Islam paling berpengaruh di Pulau Jawa.
Berdiri pada awal abad ke-16, kesultanan ini menjadi pusat dakwah Islam dan memiliki peran strategis dalam membentuk peradaban baru di Nusantara.
Meski usianya tidak terlalu panjang, Demak meninggalkan jejak yang kuat baik dalam sejarah politik, budaya, maupun perkembangan Islam di Indonesia.
BACA JUGA:Pesona Pulau Sabira: Surga Terpencil di Utara Jakarta
Asal Usul dan Letak Kerajaan Demak
Kerajaan Demak diyakini berawal dari kawasan pesisir utara Jawa, tepatnya di wilayah Bintoro, yang sekarang berada di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Lokasinya yang dekat pelabuhan membuat Demak berkembang pesat sebagai pusat perdagangan.
Hubungan antar pedagang dari berbagai daerah secara tidak langsung mempercepat penyebaran ajaran Islam.
Dalam perkembangannya, pusat pemerintahan Demak sempat berpindah beberapa kali. Setelah Bintoro, kerajaan ini dikenal sebagai Demak Prawoto ketika dipimpin generasi berikutnya, dan kemudian disebut Demak Jipang ketika kekuasaan beralih ke kawasan Jipang (kini sekitar Cepu).
Perpindahan ini erat hubungannya dengan dinamika politik dan perebutan kekuasaan di tubuh keluarga kerajaan.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Milia di Wajah: Panduan Lengkap untuk Kulit Lebih Halus dan Cerah
Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak
Salah satu tokoh kunci kelahiran Demak adalah Raden Fatah, putra dari raja Majapahit yang lahir dari istri keturunan Tionghoa Muslim.
Runtuhnya Majapahit pada akhir abad ke-15 mendorong munculnya pusat-pusat kekuasaan baru, termasuk Demak yang berkembang dari pesantren kecil di Glagah Wangi.
Para Wali Songo memiliki peranan besar dalam pertumbuhan Demak, terutama dalam memberi landasan keagamaan bagi kerajaan baru ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





