Museum Sriwijaya: Menelusuri Jejak Kerajaan Maritim Terbesar Nusantara
Museum Sriwijaya menjadi pusat edukasi sejarah maritim dan budaya masa kejayaan Sriwijaya-Foto Instagram @disbudparsumsel-
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Sebagai salah satu kerajaan maritim paling berpengaruh dalam sejarah Nusantara, nama Sriwijaya selalu melekat pada kejayaan perdagangan dan kekuatan laut yang pernah menguasai perairan Asia Tenggara.
Pada puncak kekuasaannya, Sriwijaya mampu mengendalikan jalur perdagangan strategis yang mencakup Sumatra, Jawa, pesisir Kalimantan, Semenanjung Malaya, hingga wilayah Thailand dan Kamboja. Gambaran mengenai keberadaan kerajaan besar ini terekam melalui beragam artefak dan prasasti yang ditemukan para arkeolog dari abad ke-7 hingga ke-12.
Untuk merawat sekaligus memperkenalkan kembali kebesaran Sriwijaya kepada masyarakat, didirikanlah Museum Sriwijaya di Palembang. Museum ini menjadi tempat khusus yang menyimpan ratusan peninggalan sejarah dari masa kejayaan kerajaan tersebut.
Menurut Cahyo Susianingsih, Kepala Pengelolaan Koleksi Museum Sriwijaya, lokasi museum dibangun tepat di area situs Sriwijaya, yang dibuktikan melalui foto interpretasi udara dan berbagai temuan arkeologis.
BACA JUGA:Sejarah Kesultanan Pattani, Kerajaan Islam Berpengaruh di Thailand Selatan
Koleksi Museum: Jendela ke Masa Keemasan Sriwijaya
Museum Sriwijaya memiliki lebih dari 500 artefak, belum termasuk ribuan fragmen yang belum bisa dipamerkan karena jumlahnya begitu banyak.
Koleksi ini menjadi bukti penting mengenai kehidupan politik, keagamaan, dan aktivitas maritim Sriwijaya.
Di antara ratusan benda tersebut, terdapat tiga prasasti utama yang selalu menjadi pusat perhatian pengunjung karena berisi informasi penting tentang kerajaan:
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Akhir Tahun yang Ramah Anak dan Jauh dari Keramaian
1. Prasasti Kedukan Bukit (682 M)
Prasasti ini dianggap sebagai salah satu bukti paling awal keberadaan Sriwijaya.
Isinya menceritakan ekspedisi Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang diperkirakan dilakukan melalui jalur laut dan darat, diiringi puluhan ribu pasukan.
Ekspedisi ini digambarkan berakhir dengan keberhasilan dan kemenangan, menjadi penanda kuat mengenai kemampuan militer dan strategi kerajaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





