Mengungkap Keajaiban Ka'bah, Rumah Allah di Bumi

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Ka'bah yang terletak di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, merupakan pusat ibadah umat Islam di seluruh dunia.

Setiap hari, jutaan umat Muslim dari berbagai negara menunaikan salat menghadap ke arah bangunan suci ini.

Namun, di balik kesakralannya, Ka'bah menyimpan banyak keajaiban yang tak hanya menggetarkan hati secara spiritual, tetapi juga memukau dari sisi ilmiah dan historis.

Salah satu keajaiban Ka'bah yang sering disebut para ilmuwan dan peneliti adalah letaknya yang disebut-sebut sebagai pusat gravitasi bumi.

BACA JUGA:Arsitektur dan Interior di Zaman Kerajaan Majapahit

Dari sudut pandang geografi, posisi Ka'bah berada hampir di tengah-tengah daratan dunia. Para peneliti menyebut bahwa dari titik Ka'bah, garis lintang dan bujur membentuk keseimbangan yang sempurna terhadap distribusi benua di bumi.

Selain itu, beberapa kajian menyebut bahwa area di sekitar Ka'bah merupakan zona dengan radiasi elektromagnetik paling stabil di dunia.

Hal ini diyakini berpengaruh terhadap kondisi fisik dan spiritual seseorang. Banyak jamaah haji dan umrah merasakan ketenangan luar biasa saat berada di sekitar Ka'bah, seolah energi positif alam berkumpul di satu titik itu.

Ka'bah bukan sekadar bangunan batu hitam berbentuk kubus, tetapi simbol persatuan umat Islam.

BACA JUGA:Rahasia di Balik Warna Pink Lake Hillier, Keindahan yang Tak Biasa

Setiap detik, jutaan orang di berbagai penjuru dunia menunaikan salat menghadap ke arah yang sama kiblat.

Fenomena ini menjadi keajaiban tersendiri karena arah salat dari seluruh belahan dunia akan selalu bermuara ke satu titik yang sama, menunjukkan kekuatan spiritual yang menyatukan perbedaan ras, bahasa, dan budaya.

Secara ilmiah, penentuan arah kiblat juga menakjubkan. Perhitungan astronomi dan geodesi menunjukkan bahwa arah kiblat dapat ditentukan dengan sangat akurat menggunakan posisi matahari, menjadikan Ka'bah sebagai referensi orientasi paling presisi di dunia.

Keajaiban lain dari Ka'bah adalah tidak pernah sepi dari manusia sejak dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Sumber: