Siswa Berprestasi Butuh Perhatian Serius, DPRD Minta Pemkab Lampung Barat Siapkan Anggaran Khusus
Anggota DPRD Lambar Nopiyadi meberikan apresiasi kepada Siswa SMP Muhammadiyah Sukau, Diki Firnando yang akan melaju ke lomba tingkat provinsi usai menjuarai FTBI 2025 tingkat kabupaten-Foto Dok-
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID — Prestasi gemilang yang ditorehkan Diki Firnando, siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Lampung Barat asal Pekon Tapaksiring, Kecamatan Sukau, yang berhasil meraih juara pertama lomba bercerita Bahasa Lampung tingkat kabupaten, rupanya menyisakan catatan penting bagi dunia pendidikan daerah.
Anggota DPRD Lampung Barat dari Fraksi PKS, Nopiyadi, S.I.P., menilai keberhasilan siswa berprestasi seperti Diki seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih dan penghargaan nyata.
“Tidak bisa kita tutup mata bahwa hingga kini, siswa berprestasi di Lampung Barat belum mendapat perhatian maksimal. Seperti Diki ini, yang telah mengharumkan nama daerah tapi hanya pulang membawa piagam dan piala tanpa bentuk apresiasi lainnya,” ujar Nopiyadi, Rabu (29 Oktober 2025).
Menurutnya, perlu ada anggaran khusus yang dialokasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk siswa-siswi berprestasi di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.
BACA JUGA:Dari Sampah Menjadi Senyum, Babinsa Way Laga Wujudkan Lingkungan Sehat Bersama Warga
“Ini bentuk apresiasi sekaligus jaminan agar potensi mereka bisa terus dikembangkan. Pemerintah harus menyiapkan dana khusus sebagai penghargaan moral dan material, agar prestasi tidak berhenti di piagam,” tegasnya.
Politisi muda PKS itu juga menilai, penghargaan finansial tidak hanya sebatas hadiah, tetapi menjadi bukti bahwa pemerintah hadir untuk memotivasi generasi muda agar berani berkompetisi.
“Anak-anak yang berprestasi seperti Diki ini adalah aset daerah. Apalagi sekarang masih dalam tahap pembahasan anggaran tahun 2026, seharusnya ada skema dana penghargaan yang masuk di pos Disdikbud,” tambahnya.
Lebih jauh, Nopiyadi juga menyoroti soal pendampingan siswa berprestasi yang dinilainya perlu evaluasi.
BACA JUGA:DNA dan Pola Loreng Harimau Diperiksa, Pastikan Keterlibatan Konflik Satwa di Lampung Barat
Ia mencontohkan kasus Diki yang akan mewakili Lampung Barat ke tingkat provinsi, namun justru didampingi oleh orang yang bukan pembimbing awal.
“Pendamping itu penting karena menyangkut psikologi anak. Kalau yang mendampingi bukan guru yang sejak awal membina, tentu akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan kepercayaan diri siswa,” jelasnya.
Ia berharap, kritik ini dapat menjadi masukan positif bagi Disdikbud agar dalam keikutsertaan lomba selanjutnya, baik pendampingan, penghargaan, maupun pembinaan terhadap siswa berprestasi bisa dilakukan lebih profesional dan berkesinambungan.
“Kita ingin melihat prestasi anak-anak Lampung Barat terus tumbuh, tapi harus dibarengi perhatian dan penghargaan yang layak. Jangan sampai mereka berjuang sendirian,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





