Rasanya Menjadi Freelancer Full-Time Setelah Resign dari Kantor
Buatkan ilustrasi gambar seorang kehidupan seorang pekerjaan kantoran setelah resign dan menjadi freelancer--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Menjadi freelancer full-time setelah resign dari pekerjaan kantor sering kali terdengar seperti langkah berani, bahkan ekstrem, bagi sebagian orang.
Namun bagi banyak pekerja kreatif, keputusan ini justru menjadi titik balik menuju kebebasan, kendali atas waktu, dan kesempatan untuk menjalani hidup yang lebih selaras dengan keinginan pribadi.
Meski begitu, dunia freelance tak selalu semanis kelihatannya. Ada tantangan, tekanan, sekaligus kepuasan yang hanya bisa dirasakan ketika benar-benar terjun sepenuhnya.
Hari pertama setelah tidak lagi terikat oleh jam kantor adalah momen yang membebaskan. Tidak perlu lagi absen pagi, lembur tanpa batas, atau mengikuti rapat yang terasa tak ada ujungnya. Namun bersamaan dengan rasa lega itu, muncul juga ketakutan yang sulit dijelaskan.
BACA JUGA:Micro-Influencer Freelance: Tren Baru Penghasil Cuan
Ada kekhawatiran tentang pemasukan yang tidak pasti, klien yang belum jelas, hingga rasa ragu apakah keputusan resign benar-benar langkah terbaik.
Ketidakpastian finansial menjadi bayangan yang selalu menyertai di minggu-minggu awal menjadi freelancer penuh waktu.
Beralih dari ritme kantor yang serba terjadwal ke ritme kerja freelance yang fleksibel bukan hal yang mudah.
Banyak freelancer baru yang justru kerepotan mengatur waktu karena tidak lagi memiliki batasan yang jelas antara jam kerja dan jam istirahat.
BACA JUGA:Ketika Proyek Sepi: Strategi Freelancer Bertahan dan Bangkit
Di fase ini, disiplin diri menjadi kunci. Tanpa struktur yang kuat, produktivitas mudah menurun.
Namun ketika ritme kerja mulai terbentuk, fleksibilitas yang sebelumnya terasa membingungkan berubah menjadi kenyamanan yang sulit ditinggalkan.
Ketika menjadi freelancer full-time, Anda tidak hanya menjadi pekerja utama, tetapi juga menjadi manajer, customer service, bagian keuangan, dan sekaligus marketing. Semua tugas yang dulu ditangani oleh banyak orang kini harus Anda pegang sendiri.
Mulai dari mencari klien, menegosiasikan harga, membuat invoice, hingga menjaga komunikasi tetap profesional semuanya dilakukan tanpa dukungan tim.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





